Sabtu, 05 November 2016

Poster INSYMPOFEST



 
You Only Live Once
This is the only chance for you to live. Because this life is yours, every decision is in your hand. So, do you want to be healthy or not? The decision is in YOU! Let's begin a healthier #YouOnlyLiveOnce style.
#YOLO #Style

INSYMPOFEST 2016


The Key of Being A Beautiful Nurse
Your beauty is not determined by how beautiful your face are, but on how care you are toward your clients, including these children. Caring is the essence of nurse's beauty. Yes, you. You are the most beautiful nurse that I've ever met. Glad to know you, Ahsha.



When Did You Know That You Are A Good Nurse?
The clients will know, which nurses are good and not good. A good nurse will be loved by his/her clients. They will feel more comfortable when they were close to the nurse. When they avoid you or even do not want to talk to you, you need to reflect yourself. Maybe you are not a good nurse?

Jumat, 17 Juni 2016

Pembiayaan dan Keuntungan Multiguna

Pembiayaan dan Keuntungan Multiguna
Oleh Ratna Suryani Gandana


Indonesia adalah negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, mencapai 270 juta orang (BPS, 2013). Penduduk yang banyak akan meningkatkan nilai konsumsi bangsa, sehingga Indonesia menjadi pasar yang sangat besar bagi para produsen di dunia. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia merupakan negara yang memberikan peluang yang sangat luas bagi para pengusaha untuk bisa memasarkan produknya.

Peluang ini tentu sangat baik bila bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak, terutama penduduk Indonesia. Apabila penduduk Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat sebuah usaha atau menjadi entrepreneur  di negerinya sendiri, tentu keuntungan untuk negara akan lebih banyak, misalnya tenaga kerja yang diserap berasal dari Indonesia, pajak penghasilan, sampai sedekah, semuanya berasal dari penduduk Indonesia untuk Indonesia. Hal ini menunjukan, dukungan berbagai pihak untuk memperbanyak jumlah pengusaha atau entrepreneur di Indonesia merupakan hal penting yang harus diperjuangkan dan dicita-citakan bersama.

Berbagai pihak ini tidak terbatas pada pihak pemerintah saja, tetapi juga pihak swasta, seperti bank atau perusahaan pembiayaan multiguna. Perusahaan pembiayaan multiguna seperti Home Credit memiliki andil yang cukup besar dalam peningkatan jumlah entrepreneur di Indonesia. Beberapa peran strategis yang bisa dilakukan perusahaan tersebut adalah dengan pemberian pinjaman modal dan pengasuhan usaha yang dijalankan. Mengapa perusahaan ini berperan strategis dalam meningkatkan jumlah entrepreneur di Indonesia?

Pertama, banyak sekali masyarakat Indonesia yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang entrepreneur, namun tidak memiliki modal untuk memulainya. Modal utama yang harus dimiliki yaitu uang, untuk membeli segala keperluan dasar dalam menjalankan roda bisnisnya. Misalnya, seseorang yang ingin memiliki usaha rumah makan, tentu harus memiliki modal untuk membuat restoran dan dapur, membeli bahan masakan, sampai membayar gaji karyawan. Hal ini menunjukan modal sangat penting dimiliki oleh seorang entrepreneur.

Selain itu, modal juga penting untuk meningkatkan pendapatan dari suatu usaha. Misalnya, untuk mendukung pembuatan produk, apabila ada seorang pengusaha kerajinan tangan, hanya terbatas bisa membuat sepuluh buah kerajinan tangan setiap minggunya, otomatis penghasilannya pun tidak sebanyak seorang pengusaha yang bisa menghasilkan seratus buah kerajinan tangan setiap minggunya. Kemudian bisa juga mendukung dalam pembuatan iklan, pengusaha yang membuat iklan, tentu akan menarik pelanggan lebih banyak daripada yang tidak membuat iklan. Hal ini bisa terjadi karena terbatasnya modal dalam membuat kerajinan tangan tersebut.

Kedua, tidak semua masyarakat memahami cara untuk memiliki usaha yang baik dan maju, sehingga dibutuhkan adanya seorang pengasuh usaha untuk membimbing seseorang yang ingin menjalankan usahanya dan menjadi entrepreneur sejati. Pengasuh usaha ini berasal dari perusahaan pembiayaan multiguna yang tentunya memiliki berbagai pengetahuan dan pengalaman terkait masalah keuangan. Apabila perusahaan tersebut belum memiliki seorang pengasuh usaha bagi para pelanggannya, maka ada baiknya perusahaan tersebut memilikinya. Sehingga pengasuhan usaha yang diberikan pada pelanggan akan lebih efektif dan usaha yang diasuh akan lebih baik dan maju daripada tidak ada pengasuh usaha sama sekali.

Pengasuhan usaha ini tentu tidak hanya memberikan keuntungan bagi pelanggan, tetapi juga bagi perusahaan pembiayaan multiguna. Beberapa keuntungan diantaranya, pertama, pelanggan yang mengajukan pinjaman pada perusahaan pembiayaan multiguna akan bertambah banyak. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan tersebut menambah produk baru yang memberikan keuntungan dan kemudahan bagi pelanggan. Keuntungan dan kemudahan ini pun memiliki kepuasan yang jauh lebih panjang daripada pembiayaan pada produk biasa, yang hanya memberi kepuasan dalam sekejap mata. Misalnya pembiayaan untuk membeli handphone, kepuasan yang didapatkan pelanggan hanya beberapa menit sampai beberapa bulan. Kemudian keluar produk handphone baru atau handphone yang lama rusak, tentu kepuasaan pelanggan pun akan berakhir. Namun, pembiayaan dan pengasuhan usaha justru akan memberi kepuasaan sepanjang masa, terutama bila usaha tersebut menjadi lebih baik dan maju karena dibantu dalam pengasuhannya.

Keuntungan kedua, dengan memberikan pembiayaan dan pengasuhan terhadap sebuah usaha, maka citra perusahaan di masyarakat akan membaik. Dampaknya, perusahaan tersebut akan lebih dikenal oleh masyarakat, sehingga masyarakat akan memiliki kepercayaan yang tinggi pada perusahaan tersebut. Kepercayaan ini akan meningkatkan dukungan masyarakat dan negara terhadap perusahaan pembiayaan multiguna, sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dengan lebih baik di Indonesia.


Dapat disimpulkan, bahwa perusahaan pembiayaan multiguna memiliki peran straegis dalam kemajuan Bangsa Indonesia. Apabila peran ini dijalankan dengan baik, maka akan banyak sekali keuntungan yang didapatkan, bukan hanya oleh perusahaan pembiayaan multiguna, tetapi juga penduduk dan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, membantu pembiayaan dan pengasuhan sebuah usaha akan menjadi peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang multiguna.

Daftar Pustaka:
BPS. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

#homecreditindonesia #literasikeuangan #kepuasanpelanggan

Senin, 22 Februari 2016

Kalau Hidup Ini Sekedar 'Hidup Kemudian Mati'

Kalau Hidup Ini Sekedar 'Hidup Kemudian Mati'

Manusia mulai tercipta dari pembuahan sperma dan ovum yang bersatu. Dari dua sel yang bertemu hingga bereplikasi menjadi milyaran sel, yang membentuk jasad manusia. Tumbuh dan berkembang, seiring berjalannya waktu. Kemudian berhenti, menunggu tua, lalu mati. Bila masih ada ruh, disebut manusia hidup, bila sudah tak ada ruh, maka disebut mayat. Jadi, yang menentukan seseorang disebut sebagai manusia hidup adalah adanya ruh dan jasad manusia.

Lalu apa?

Manusia hidup tidak membawa apapun, mati pun tidak membawa apapun. Karena segala sesuatu yang dimiliki manusia di bumi ini adalah berupa materi fisik, uang, rumah, perusahaan, dll. Apa yang dapat dibawa oleh ruh dari semua itu? Ruh itu materi yang halus, tak mampu ia membawa materi yang massanya jauh lebih berat sekali daripada ruh. Bagaimana dengan jabatan dan segala hal yang halus lain? Sama. Semuanya tidak akan berbekas di perjalanan selanjutnya. Sama seperti ketika kita lahir di dunia ini, hanyalah bayi yang tak tahu apa-apa. Siapa yang tahu, sebelum diturunkan ke bumi ini, pada perjalanan sebelumnya, sebenarnya ruh kita itu sehebat apa?

Apakah itu artinya memiliki segala materi fisik dan jabatan adalah kesia-siaan? Ada dua jawabannya, bisa ya, bisa juga tidak. Ya, karena digunakan pada jalan yang sia-sia. Tidak, karena digunakan pada jalan yang tidak sia-sia. Yang dimaksud dengan sia-sia adalah, apabila materi fisik tersebut tidak dapat mengantarkan ruh pada persinggahan selanjutnya. Bagaimana cara ia mengantarkan? yaitu, dengan merubahnya menjadi sesuatu bernama pahala.

Benar, kehidupan manusia hanyalah persinggahan. Seperti singgahnya kita di suatu tempat. Mungkin di tempat peristirahatan, pengisian bahan bakar, atau apapun. Untuk mendukung perjalanan kita selanjutnya. Perjalanan ruh. Perjalanan ruh yang berbahan bakar pahala.

Semakin banyak materi yang ditransformasikan menjadi pahala, semakin banyak pula bekal ruh dalam menjalani perjalanan selanjutnya. Semakin banyak bekal, maka semakin mulus lah perjalanannya.

Jadi, memang benar.

Orang yang lebih buruk dari sebelumnya, dia akan celaka.
Orang yang sama seperti sebelumnya, dia akan merugi.
Orang yang lebih baik dari sebelumnya, dia beruntung.

Ayo, pastikan, kita hidup di dunia ini untuk mengisi bekal sebanyak-banyaknya. Dengan cara apapun, transformasikan yang kita miliki menjadi pahala. Dan... agar tidak tersesat, jadikan buku pedoman ciptaan pemilik dunia ini sebagai buku pedoman perjalanan kita. Agar kita tidak tersesat.

Karena sehebat apapun buku pedoman buatan manusia, pasti tidak abadi dan akan terus berubah. Karena manusia, penciptanya, adalah orang yangg tidak abadi dan akan terus berubah.

Tapi, bayangkan buku pedoman ciptaan-Nya. Yang abadi dan tidak berubah, seperti Dia. Tak perlu susah-susah mengkritisi, karena Dia Yang MahaPintar. Tak perlu susah-susah dijatuhkan, karena Dia Yang MahaKuasa.

Malu lah kamu, orang yang mengkritisi dan menjatuhkan Buku ini (Al-Quran). Menciptakan energi saja kau tak bisa, apalagi menciptakan dunia dan segala isinya (energi: tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi hanya diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya)? Menguasai bumi dan isinya saja kau tak bisa, apalagi menguasai dunia dan isinya? Kalau segala tidak bisa, mau menciptakan pedoman yang seperti apa?

Jadi, ayo pastikan dalam persinggahan kali ini, kita mengisi bekal sebanyak-banyaknya.

Minggu, 31 Januari 2016

Terimakasih

Malam ini, aku hanya ingin berterimakasih sebelum aku tertidur.
Aku ingin berterimakasih kepada-Nya, karena sampai tulisan ini dibuat, nikmat yang Ia berikan tak
pernah terputus.

Nikmat sehat.
Aku bersyukur hampir semua organ tubuhku bekerja dengan baik, walau beberapa ada yang mulai sakit.
Aku bersyukur, masih bisa bernafas dengan baik, walaupun aku tak pernah memakai masker untuk melindungi kebersihan paru-paruku.
Aku bersyukur, masih bisa melihat, walau aku begitu jahat pada mata ini. Memaksanya untuk terjaga hingga pukul tiga dini hari, hanya untuk melakukan hal-hal tidak penting.
Aku bersyukur masih bisa mendengar, walau denngan sadisnya aku memakai headset lebih dari satu jam dengan volume suara yang hampir penuh.
Dll.
Rasanya terlalu banyak, tapi let me mention it in another occasion.

Itu aja, aku ingin berterimakasih.
Karena aku tidak ingin menjadi manusia congkak, yang lupa pada penciptanya.

Kamu sudah?


Teman dan Kenangan

Tanpa kenangan, tidak akan ada teman yang dikenang.
Tanpa teman, tidak akan ada kenangan bersama teman.
Dengan adanya kenangan, teman akan menjadi teman yang dikenang.
Dengan adanya teman, akan ada kenangan bersama teman.
Teman dan Kenangan, bisa dipisahkan oleh kenangan yang diinginkan.
Teman dan kenangan, akan indah bila disatukan.
Teman dan kenangan, akan menyakitkan bila disatukan.
Teman dan kenangaan, semua diatur oleh Tuhan.

Sebaik apapun kita berusaha untuk berteman, bila kehendak Tuhan memberikan kenangan tidak menyenangkan, maka jadilah kenangan tidak menyenangkan tentang teman.
Sebaik apapun kita menciptakan kenangan, bila kehendak Tuhan memberikan teman yang menyulitkan, maka jadilah teman yang menyulitkan.

Sehingga, teman dan kenangan, semuanya bergantung pada Tuhan.

Karena dimana ada teman, disana ada Tuhan yang mempertemukan.
Dimana ada kenangan, disitu ada Tuhan yang menciptakan.

Teman dan kenangan, juga bisa dipalsukan.
Teman yang tidak ada di dalam kenangan, artinya teman yang dipalsukan.
Kenangan tentang teman tanpa memiliki teman, artinya kenangan yang dipalsukan.

Kenangan dan teman, awan dan hujan, kita dan Tuhan.

Untaian timbal balik, yang... tanpa ada salah satunya... kita memalsukan.
Tak sempurna.
Janggal.

Aku tak pernah membicarakan awan dan hujan. Tapi kenapa mereka tiba-tiba ditampakan?
bukan karena lupa. Justru aku ingat. Karena keduanya ada dalam kenangan, antara aku, teman, dan Tuhan.

Jakarta, 1 Februari 2016
Ratna S Gandana

Sabtu, 02 Januari 2016

Konflik: Perayaan Tahun Baru

Dua malam sebelumnya, adalah malam tahun baru. Hampir semua orang meraayakannya, salah satunya dengan kembang api.

Malam itu, aku dan beberapa sepupuku naik ke atap, menyaksikan kemilau langit yang dihiasi oleh kembang api yang saling sahut menyahut selama lebih dari setengah jam, tiada henti. Tepat dalam hitungan 10, kami menghitung mundur. Kemudian diakhiri dengan "HAPPY NEW YEAR!' yang kami teriakan.

Kami hanya meneriakannya, kemudian kembali excited dengan kembang api.

Pada malam itu, hampir semua orang bahagia, walau hanya dalam waktu beberapa menit. Malam itu orang-orang melepaskan penatnya, melupakan masalah yang sebenarnya sedang menerpa. Malam itu, semua orang bersyukur, karena ia bisa bertemu dengan malam tahun baru, yang sejak tahun baru kemarin, sangat diragukan bisa kembali bertemu. 

Lalu, setelah itu, hari-hari berjalan dengan biasa saja. Tapi, setidaknya ada orang yang biasanya tidak bahagia, menjadi bahagia. Tertular dari kebahagiaan orang-orang di sekitarnya.

Tetapi, dimana ada putih akan ada hitam, dimana ada panas akan ada dingin. Ada yang merayakannya, ada juga yang tidak.

Dan itulah yang hampir setiap tahun muncul di beranda media sosialku.

Perseteruan, apakah hal itu baik atau tidak. Halal atau haram. dll.

Padahal, orang-orang yang merayakan, hanya ingin mencapai kebahagiaan. Itu saja.
Mungkin, ada beberapa orang yang tidak bisa bahagia hanya dengan beribadah.
Mungkin, ada beberapa orang yang kebahagiaannya bisa didapat hanya dengan kebersamaan seperti ini.

Ini adalah hak. Mencapai kebahagiaan adalah hak setiap orang.

Terimakasih untuk yang mengingatkan dengan baik.
Untuk yang mengingatkan dengan kasar, semoga ibadah anda diterima.
Diterima, setelah menyakiti hati orang lain.

Ingat, dakwah itu mengajak, menyeru. Bukan memaksa.